Benjamin Franklin: Bapak penemu dari Benua Merah.

sal
3 min readSep 5, 2022

“Tell me and I forget. Teach me and I remember. Involve me and I learn.” — Benjamin Franklin.

Lahir di Boston pada tanggal 17 Januari tahun 1706, Benjamin Franklin atau yang biasa dipanggil Ben Franklin adalah seorang ilmuwan, penemu, penulis, diplomat dan ahli kenegarawaan dari Amerika Serikat yang cukup terkenal hingga saat ini. Wajahnya yang biasa kita temui di mata uang dollar pecahan seratus ini memiliki semangat ingin tahu yang tinggi serta pemikiran-pemikirannya yang kritis berhasil mengantarkannya kepada segudang pencapaian-pencapaian yang tidak diragukan lagi.

Ben Franklin telah menorehkan berbagai kontribusi-kontribusi serta penghargaan fenomenal. Salah satunya adalah Medali Copley yang diberikan oleh Royal Society London pada tahun 1753 atas kontribusinya di bidang elektrisititas seperti melakukan eksperimen populernya mengenai penangkal petir dengan menerbangkan layang-layang di tengah badai besar dan juga menemukan istilah-istilah elektisitas yang kita kenal sekarang yaitu plus (muatan positif) dan minus (muatan negatif), konduktor, baterai listrik, dan lain-lain.

Selain bidang listrik, Ben Franklin juga menemukan tungku pemanas metal yang diberi nama “Tungku Franklin” atau “Franklin Stove”, tungku ini dapat memproduksi lebih banyak panas dengan sedikit kayu yang harus dibakar sehingga asap yang dihasilkan tungku tersebut tidak sebanyak tungku biasa. Akibat penemuannya ini, rumah-rumah pada zaman tersebut beralih menggunakan Franklin Stove karena dinilai lebih efektif dan efisien daripada tungku yang biasa mereka pakai.

Lalu beliau juga berhasil menemukan lensa bifokal pada tahun 1784-an dimana ini membantu penggunanya untuk mempunyai dua titik fokus dalam satu lensa. Bagian atas untuk lensa rabun jauh atau miopi sedangkan bagian bawahnya untuk rabun dekat atau presbiopi. Kacamata bifokal ini berakar dari keresahan Ben Franklin yang harus berganti dengan dua tipe kacamata secara terus menerus ketika membaca akibat gangguan penglihatan yang dideritanya, akhirnya, ia dengan akal jeniusnya berhasil membuat dua lensa menjadi satu dan jadilah yang kita kenal saat ini dengan kacamata bifokal. Penemuannya itu disambut baik bagi mereka khususnya para orang tua yang kualitas penglihatannya mulai menurun seiring berjalannya usia.

Tak sampai situ, Ben Franklin juga berkontribusi dalam dunia seni. Harmonika kaca atau glass armonica berhasil ia temui setelah menonton pertunjukkan Edward Delaval — salah satu temannya yang merupakan cendekiawan dari Inggris — memainkan alat musik gelas berisi air. Terinspirasi dari hal itu, Ben membuat 37 mangkuk kaca yang disusun secara horizontal pada sebuah poros besi yang juga bisa dikontrol oleh pedal kaki. Teknis memainkannya pun tak jauh berbeda ketika kita memainkan permukaan gelas berisi air dengan kondisi jari yang basah. Penemuannya ini cukup populer di Eropa hingga Mozart dan Beethoven pun membuat komposisi lagu tersendiri untuk dimainkan di alat musik ini. Namun sayang ketenaran penemuannya ini berlangsung tak lama, dinilai suaranya yang terlalu rendah, alat musik unik ini perlahan ditinggalkan.

Masih banyak lagi yang Ben Franklin temukan seperti kateter yang fleksibel, hand paddles untuk berenang, dan lain-lain. Dengan rasa ingin tahunya yang tinggi, Ben Franklin terus berinovasi menemukan hal-hal baru berdasarkan keresahan hariannya maupun inspirasi kecil dari lingkungannya. Selain itu juga, Ben juga turut mengambil andil yang besar dalam penyusunan dan penandatanganan Declaration of Independence pada 2 Agustus 1776 di Philadelphia, Amerika Serikat.

Hal itu yang membuatnya menjadi salah satu “The Founding Fathers of United States” dan juga turut aktif dalam bidang politik mengatasi permasalahan-permasalahan yang kompleks dengan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Salah satunya adalah ketika ia dikirim menjadi delegasi Amerika Serikat ke Perancis demi menjalin hubungan diplomasi antara dua negara tersebut pada masa perang Revolusi Amerika. Lalu pada tahun 1778 akhirnya Perancis setuju untuk beralih menjadi sekutu dengan menyediakan berbagai kebutuhan-kebutuhan perang untuk Amerika hingga pada tahun 1783, Ben Franklin bersama beberapa Founding Fathers lainnya melakukan negosiasi dalam “Treaty of Paris” dengan pemerintah Inggris dan berhasil mengakhiri perang mengerikan tersebut.

Pada akhir hayatnya, Ben Franklin meninggalkan beberapa hartanya untuk mendirikan sekolah, museum dan beasiswa-beasiswa pendidikan yang dapat dinikmati oleh komunitas setempat. Sosok Ben Franklin menjelma menjadi salah satu ikon pahlawan yang melekat bagi warga Amerika Serikat hingga hari ini. Tak hanya karena pemikiran-pemikirannya yang hebat namun kontribusinya dalam ilmu pengetahuan memberikan dampak yang cukup besar bagi khalayak banyak.

--

--